SULUT, PELOPORBERITA.ID – Di tengah dinamika politik internal menuju Musda Golkar, Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara, Christiany Eugenia Paruntu (CEP), kembali menjadi sorotan. Namun kali ini, sorotan datang dari kalangan kader yang menilai bahwa CEP bukan sekadar figur partai, melainkan sosok yang telah membawa kemajuan signifikan bagi Golkar di daerah ini.
CEP, yang dikenal luas sebagai mantan Bupati Minahasa Selatan dua periode dari Partai Golkar, dinilai berhasil menjaga eksistensi dan kekuatan partai di tengah persaingan politik yang ketat di Sulut. Kepemimpinannya disebut telah memberi kontribusi nyata, baik dalam struktur partai maupun perolehan elektoral.
“Faktanya, Golkar tetap bertahan sebagai salah satu kekuatan politik di Sulut di bawah kepemimpinan CEP. Itu bukan hal kecil di tengah gempuran partai-partai lain yang makin agresif,” ujar kader Golkar Maykel Tielung
Tak hanya itu, melalui kerja politik CEP, Partai Golkar mampu mengantarkan dirinya lolos sebagai anggota DPR RI dari Dapil Sulut, membuktikan bahwa mesin partai bekerja efektif di bawah koordinasinya. Capaian ini dinilai menjadi bukti konkret bahwa CEP memiliki pengaruh elektoral yang kuat dan mampu menggerakkan simpul-simpul politik di akar rumput.
Tak berhenti di situ, CEP juga terbukti berhasil mendorong kader-kader Golkar lainnya meraih kemenangan di berbagai pemilihan kepala daerah. Di antaranya, beberapa calon kepala daerah yang diusung atau didukung oleh Golkar berhasil menang sebagai bupati dan walikota di sejumlah kabupaten/kota di Sulut.
Yang paling disorot adalah peran CEP dalam mendukung kemenangan Gubernur Sulawesi Utara saat ini, Yulius Selvanus, di mana dukungan partai Golkar dan jejaring politik CEP ikut memperkuat basis dukungan pasangan tersebut.
Dengan rekam jejak ini, sejumlah kader menyayangkan adanya kritik yang menyebut Golkar tak berprestasi di bawah kendali CEP. Mereka menilai bahwa tudingan tersebut tidak berdasar dan cenderung mengabaikan fakta-fakta objektif.
“Pemimpin tidak selalu harus tampil gaduh, tapi harus punya capaian nyata. Dan CEP sudah menunjukkan itu,” tambah kader lainnya.
Para loyalis CEP berharap dinamika internal partai tetap berada pada jalur demokratis dan sehat. Mereka menilai kritik sebaiknya disertai data dan niat membangun, bukan sekadar opini yang menjatuhkan kepemimpinan.
***