MANADO, PELOPORBERITA.ID | Institusi Kepolisian Republik Indonesia kembali tercoreng dengan adanya ulah salah satu oknum anggota Polisi yang diduga melakukan perbuatan pemerasan dengan ancaman terhadap sesama anggota Polri lainnya.
Oknum dimaksud adalah Anggota Kepolisian beriniasal SA alias Sulfikar berpangkat Ajudan Inspektur Dua (Aipda) yang bertugas sebagai anggota Provos di Polresta Manado.
SA diduga menyalahgunakan jabatannya sebagai Provos yang mempunyai tugas menegakkan disiplin, ketertiban, dan hukum bagi anggota Polri agar tetap profesional.
Kronologi singkat kejadian, bermula saat oknum Provos Aipda ZA alias Zulfikar memanggil anggota Kepolisian lainnya berinisial RT alias Rivaldy berpangkat Briptu yang bertugas di Polsek Tikala guna melakukan pemeriksaan atau BAP atas suatu permasalahan yang melibatkan Briptu RT alias Rivaldi.
Menurut Bripda Rivaldi, dalam kasus tersebut Aipda Zulfikar meminta kepada dirinya uang sejumlah 5 juta rupiah agar kasus tersebut tidak dilanjutkan alias dihentikan.
Saat permintaan uang tersebut tidak diindahkan Briptu Rivaldi, anggota Provos Zulfikar merasa geram dan mengancam Briptu Rivaldy jika permasalahan ini akan dilanjutkan sampai di meja sidang. Tidak cuma itu, melalui pesan singkat Via WhatsApp Aipda Zulfikar menantang Briptu Rivaldi untuk berduel menggunakan senjata tajam serta mengatakan berbagai kata-kata makian.
” Bangsat, Pemai, Pendo, anjing, laso Panang enteng”
” Mo baku dapa dimana? Cumu jo.
Bawah piso 2 biji bangsat, torang baku abis Qt tunggu”. Bunyi potongan pesan singkat yang dikirim Aipda Zulfikar terhadap Briptu RIvaldy dengan dialek Manado yang sangat kasar.
Sontak saja, kejadian ini begitu mencoreng citra institusi Kepolisian, sesama anggota Polisi bisa terjadi hal demikian apalagi jika berhadapan dengan masyarakat biasa. Tugas pokok utamanya provos meliputi pemeriksaan terhadap anggota yang diduga melanggar, menyelenggarakan sidang disiplin, dan melaksanakan putusan disiplin atau hukum. Selain itu, provos juga menerima pengaduan dari masyarakat mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh anggota malah melakukan hal-hal memalukan.
Kapolres Manado Kombes Pol Irham Halid dan Kapolda Sulut Irjen Pol Royke Langie diminta agar dapat menindaklanjuti permasalahan ini, mengingat citra baik Kepolisan semakin hari semakin terkikis akibat adanya ulah oknum-oknum nakal dalam institusi Polri.










