FGD Risiko Bencana dan 10 Inovasi Diluncurkan, FDW Ingatkan: Aksi Nyata, Bukan Seremoni

Minsel, peloporberita.id – Komitmen Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dalam membangun daerah yang tangguh terhadap bencana kembali ditegaskan lewat gelaran Focus Group Discussion (FGD) Akhir Penyusunan Kajian Risiko Bencana yang dirangkaikan dengan Launching 10 Proyek Perubahan Inovatif, Senin (22/9/2025) di Hotel Sutan Raja, Amurang.

Kegiatan strategis ini dibuka langsung oleh Bupati Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar, SH. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Kajian Risiko Bencana (KRB) menjadi instrumen penting bagi daerah yang memiliki potensi rawan bencana tinggi seperti Minahasa Selatan.

“KRB bukan sekadar dokumen formalitas, tetapi panduan utama menghadapi berbagai ancaman bencana. Dengan perencanaan mitigasi yang matang, kita bisa meminimalisir dampak sosial dan ekonomi yang ditanggung masyarakat,” tegas Bupati.

Ia mengingatkan bahwa kondisi geografis Minsel yang dikelilingi laut dan pegunungan aktif membuat langkah antisipatif berbasis kajian ilmiah wajib dijalankan secara serius dan sistematis.

Pada kesempatan ini, seluruh Camat se-Kabupaten Minsel juga menandatangani pernyataan dukungan penanganan bencana. Bupati mengingatkan bahwa komitmen tersebut tidak boleh berhenti di atas kertas.

“Kami ingin para Camat betul-betul melaksanakan komitmen ini di lapangan. Masyarakat harus merasakan manfaat nyata, bukan sekadar seremoni,” tandasnya.

Selain itu, Bupati FDW juga meluncurkan 10 Proyek Perubahan hasil inovasi peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan VIII Tahun 2025. Program ini dinilai sebagai terobosan penting untuk memperkuat pelayanan publik, digitalisasi pemerintahan, serta meningkatkan daya saing daerah.

Berikut 10 inovasi yang resmi diluncurkan:

  1. Website BPBD – Media informasi dan pelaporan kebencanaan.
  2. Portal SIAPP Minsel – Integrasi aplikasi layanan pemerintah daerah.
  3. KREASI – Kemitraan Transformasi Ekosistem Investasi.
  4. SI APPLI Kesehatan – Layanan perizinan kesehatan digital.
  5. Aplikasi Peta Wisata – Promosi destinasi wisata berbasis portal digital.
  6. DAPAT MAS – Platform peningkatan keterampilan tenaga kerja.
  7. O-FAST RLH – Sistem terpadu layanan rumah layak huni.
  8. BATIBO – Pasar digital dengan retribusi online.
  9. AYO LAPOR – Aplikasi pelaporan kasus kekerasan perempuan dan anak.
  10. Form Digital Waste Tracking Kit – Pemantauan pengelolaan sampah berbasis digital.

Bupati FDW memberi apresiasi atas kreativitas para peserta PKN dan berharap program tersebut benar-benar dijalankan hingga memberi dampak positif langsung bagi masyarakat.

“Inovasi tidak boleh berhenti pada peluncuran. Harus diimplementasikan agar dirasakan manfaatnya. Ini adalah wujud semangat membangun Minahasa Selatan yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” tutup Bupati.

Acara ini dihadiri Sekda Minsel Glady N.L. Kawatu, SH., M.Si, jajaran kepala perangkat daerah, para camat, serta tim ahli penyusun KRB seperti Beniqno Arthur Tampemawa, ST, Jeivan Konjongian, ST, dan Yohakim Bennedictus Samponu, ST., M.Kom. (daring).

JM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed