Jakarta, Peloporberita, 26 Juni 2025 — Pemerintah membuka peluang besar bagi koperasi desa untuk mengembangkan usaha melalui akses pembiayaan. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memastikan bahwa mulai 1 Juli 2025, Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia dapat mengajukan pinjaman usaha ke bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), seperti BNI dan BRI.
Kebijakan ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan kemandirian masyarakat. Menurut Zulkifli Hasan, pengajuan pinjaman ini terbuka bagi koperasi yang memiliki rencana usaha yang jelas dan terukur, dengan bidang prioritas seperti sembako, pangkalan gas, maupun distribusi pupuk.
“Jadi, kalau koperasi mau ajukan pinjaman Rp500 juta untuk usaha pupuk, maka bank akan memverifikasi kelayakan proposalnya. Kalau hanya layak Rp50 juta, ya itu yang dikucurkan,” ungkap Zulkifli usai rapat koordinasi bersama sejumlah kementerian dan lembaga di Jakarta, Rabu (25/6).
Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Pembentukan Kopdes Merah Putih, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa setiap koperasi desa yang ingin mengakses pinjaman wajib menyusun proposal usaha secara rinci. Proposal tersebut harus mencakup jenis usaha, skema operasional koperasi, serta alur penggunaan dana pinjaman secara terukur dan transparan.
“Kami ingin koperasi yang mengajukan benar-benar siap dan tahu untuk apa modal digunakan. Ini bukan sekadar bagi-bagi dana, tapi untuk membangun ekosistem usaha yang kuat di desa,” tegasnya.
Pemerintah menargetkan skema pembiayaan ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa melalui koperasi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan energi skala lokal. Dengan plafon dana yang telah disiapkan dan dapat digunakan mulai awal Juli, para pelaku koperasi diharapkan segera menyiapkan kelengkapan administrasi dan proposal usaha mereka.
“Ini peluang yang sangat baik. Tinggal kemauan dan kesiapan dari koperasi untuk menjalankan bisnisnya secara profesional,” pungkas Zulkifli.
***