SULUT, Peloporberita.id – Ketua Fraksi GERINDRA DPRD Sulut, Louis Carl Schramm, memberikan tanggapannya kepada media terkait program makan bergizi gratis (MBG) yang sedang berjalan di Sulawesi Utara, Senin (20/1/2025).
Schramm menjelaskan bahwa program ini telah dilaksanakan di beberapa wilayah, termasuk di Kodim, sebagai bagian dari upaya distribusi pangan dan pemerataan gizi bagi anak-anak. Namun, ketika ditanya mengenai kendala distribusi yang masih terbatas, ia menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang masih perlu disempurnakan.
“Distribusi bahan sebenarnya banyak, tetapi masih banyak hal yang harus dipelajari lagi. Kita juga harus memikirkan harga bahan yang saat ini fluktuatif. Ini yang menjadi perhatian, karena anggaran bisa saja berubah sesuai dengan harga pasar yang naik turun,” ujar Schramm.
Meski demikian, ia optimis bahwa program ini akan terus berjalan dan didukung oleh pemerintah pusat. “Saya yakin seperti yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto, dananya ada. Bahkan, Bapak Presiden menjamin hal itu. Namun, secara fisik dan administratif, prosesnya memang membutuhkan waktu,” tegasnya.
Schramm juga menekankan pentingnya upaya percepatan agar seluruh anak-anak Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara, dapat segera merasakan manfaat program ini. Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat kunjungannya ke Sumedang, di mana beliau meminta maaf atas keterlambatan implementasi program MBG dan menyadari bahwa distribusi makanan bergizi ke pelosok Indonesia adalah tantangan besar yang memerlukan proses administratif dan logistik yang tidak mudah.
Untuk tingkat SMA di Sulawesi Utara, Schramm menyebutkan bahwa program ini baru diterapkan di SMA Negeri 9. Ia berharap Badan Gizi Nasional dapat segera melakukan koordinasi untuk memperluas cakupan program ini ke sekolah-sekolah lain di wilayah tersebut.
“Saat ini rinciannya sudah ada sekitar dalam satu dapur mengeluarkan 3.000 paket yang menjadi bagian dari program ini, dan mungkin sudah diterapkan di empat sekolah. Nantinya, PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA akan menjadi prioritas dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis ini,” pungkas Schramm.
Dengan berbagai upaya yang terus dilakukan, diharapkan program ini dapat berjalan lebih baik dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas gizi anak-anak Indonesia.
Nald/Redaksi