Imam Haji Sutardi: Maknai Idul Adha 1445 Dengan Sederhana Dan Berhikmah

Berita170 Dilihat

MINUT, Religi- Peloporberita.Id- Masjid Al Aziz MGI I Desa Mapanget Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 H melaksanakan ibadah Sholat Jamaah dan melakukan Sembelihan hewan 8 Ekor Sapi Kurban di kompleks Masjid Al Aziz MGI I. Senin,17/06/2024.

Imam Masjid Al Aziz MGI I Desa Mapanget Haji Sutardi mengajak semua kaum muslimin dan seluruh jamaah mari kita maknai Idul Adha 1445 H di tahun 2024 ini dengan sederhana dan Berhikmah, dengan jumlah Jamaah 1000 lebih dengan jumlah 571 KK dan kita tetap jalin tali silaturahmi sesama juga menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan bersama,ujar Imam Haji Sutardi.

Pada giat hari ini kita melakukan sembelihan hewan kurban 8 Ekor sapi dan untuk pelaksanaan sembelih di lakukan oleh Ketua Panitia bapak Suhudi bersama rekan panitia ada 8 kelompok yang terdiri dari orang dalam setiap kelompok dan mendapat tugas tanggung jawab setiap kelompok dengan 1 ekor sapi. Idul Adha yang dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai perayaan keagamaan, Idul Adha mengandung makna mendalam yang relevan bagi semua aspek kehidupan.Dalam refleksi Idul Adha tahun ini, kita dapat mengambil banyak hikmah dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk diterapkan dalam kepemimpinan yang bijaksana dan berintegritas.

Pengorbanan demi Kepentingan Bersama Idul Adha mengajarkan bahwa pengorbanan pribadi kadang diperlukan untuk mencapai kebaikan yang lebih besar. Seorang pemimpin nasional yang baik harus mampu meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan rakyat. Seperti Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan hal yang paling berharga baginya, pemimpin juga harus siap mengorbankan ambisi pribadi dan kenyamanan demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

Pada saat Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia berbagi daging kurban dengan mereka yang membutuhkan, mencerminkan solidaritas dan keadilan sosial. Dalam kepemimpinan nasional, prinsip ini dapat diterapkan dengan memastikan kebijakan yang adil dan inklusif, yang memperhatikan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang kurang beruntung.

Idul Adha bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi juga momen untuk merenung dan mengambil hikmah dari nilai-nilai yang diajarkannya. Dalam pengorbanan, keikhlasan, solidaritas, dan keadilan adalah prinsip-prinsip yang harus selalu dijunjung tinggi. Mari kita jadikan refleksi Idul Adha ini sebagai pendorong untuk menciptakan kehidupan yang damai.

Winsy.W

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *