SULUT – peloporberita.id Dinamika politik menjelang Pilkada di Sulawesi Utara (Sulut) 2024 mendapatkan perhatian serius dari berbagai kalangan, Rivay Rompas, seorang aktivis politik dan Juga Kader Partai Demokrat menyatakan bahwa “Partai Demokrat yakin bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang terdiri dari Partai Golkar, Gerindra, PSI, dan PAN, akan bersatu mendukung satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Sulut”.
Menurut Rompas, adanya dinamika dan pembentukan poros-poros baru di KIM adalah hal yang biasa terjadi dalam politik. Ia menilai bahwa dinamika ini merupakan sesuatu yang sehat karena dapat menghasilkan calon pemimpin yang benar-benar kapabel dan mampu memenangkan Pilkada. Mengenai siapa yang akan diusung, ada beberapa kandidat potensial dari Sulut, seperti Christiany Eugenia Paruntu (CEP), Elly Engelbert Lasut (E2L), Carlo Tewu (CT), dan Yulius Selvanus Lumba (YSK).
Mantan Ketua GAMKI Sulut ini menyebutkan bahwa dari segi pengalaman memimpin daerah, CEP dan E2L memiliki rekam jejak yang kuat dengan CEP pernah menjabat sebagai Bupati Minsel selama dua periode dan E2L Bupati Talaud selama tiga periode, Carlo Tewu juga memiliki pengalaman sebagai Penjabat (Pj.) Gubernur. Dari segi elektabilitas, E2L diakui memiliki tingkat elektabilitas tertinggi, diikuti oleh CEP. Sementara itu, dalam hal senioritas di panggung politik, E2L juga dianggap lebih unggul diikuti oleh CEP dan kemudian Carlo Tewu.
Berdasarkan parameter-parameter tersebut, Rompas menyimpulkan bahwa Elly Engelbert Lastut (E2L) kemungkinan besar akan diusung oleh KIM Plus. Namun, keputusan akhir akan tergantung pada kesepakatan pimpinan partai di Jakarta, karena masing-masing partai memiliki mekanisme internal yang harus diikuti dan dihormati.
Adapun analisa dari Pakar Akademisi Dosen Ilmu Politik Fisip Unsrat Maxi Egeten,
Menurutnya ” Sebagaimana PKPU no.3 Thn 2017 maka sahnya calon dan pasangan calon Gubernur harus berdasarkan rekomendasi Parpol dengan mengisi formulir B1 dan B2 KWK yg ditanda tangani Ketua dan Sekjen Parpol yg memiliki kursi di parlemen, Jadi keputusannya menunggu rekomendasi pimpinan parpol”,
Ditambahkan Egeten, Saya juga berkeyakinan bahwa parpol di lingkup KIM ini akan mengusung E2L karena elektabilitasnya mengungguli calon lainnya yg dibuktikan dgn hasil survey dari beberapa lembaga yg kredibel.
Partai yang tergabung dalam KIM adalah partai modern yang tidak mau kalah dalam kontestasi pilkada nanti. Jadi mereka akan mempertimbangkan secara matang untuk mengusung calon Gubernur nanti. Akan rugi besar kalau mengusung calon denga tingkat Popularitas, Akseptabillitas dan Elektabilitas rendah, Pungkasnya.
Pengamatan dari berbagai kalangan ini, adalah sebuah analisis politik tentang Dinamika Politik yang terjadi saat ini, mengenai seberapa besar peluang dari para kadidat Calon Kepala Daerah Sulut nantinya yang akan menjadi perhatian Masyarakat.
(Chres Mongkareng)