Manado, PELOPORBERITA.ID — Gelaran Pesta Rakyat Sulut 2 yang diinisiasi oleh Hillary Brigitta Lasut dan Billy Lombok di Lapangan Pohon Kasih, Megamas Manado, pada Sabtu (8/11/2025) menuai sorotan.
Acara yang menghadirkan Menteri Koordinator Infrawil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu dinilai kurang menghargai Gubernur Sulawesi Utara, Bapak Yulius Selvanus , karena sama sekali tidak melibatkan pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut).
Padahal, menurut sejumlah informasi yang dihimpun, kegiatan tersebut bukan merupakan agenda politik, melainkan pesta rakyat yang seharusnya mengakomodasi seluruh unsur pemerintah daerah.
Pengamat politik, Deddy Loing, menilai absennya Gubernur Sulut atau perwakilan Pemprov dalam acara sebesar itu merupakan bentuk ketidakharmonisan komunikasi antar-elit daerah.
“Kurang etis, apalagi ini bukan kegiatan politik. Dalam konteks etika pemerintahan, ketika membawa nama daerah atau masyarakat Sulawesi Utara, seharusnya ada koordinasi dengan kepala daerah sebagai representasi resmi pemerintah,” ujar Loing kepada wartawan, Senin (10/11/2025).
Loing juga menambahkan bahwa langkah panitia yang tidak melibatkan unsur Pemprov bisa menimbulkan kesan bahwa acara tersebut ingin menonjolkan kelompok tertentu di atas kepentingan daerah secara keseluruhan.
“Kesan yang muncul justru seperti ada panggung politik terselubung.
Padahal kalau benar-benar ingin disebut ‘Pesta Rakyat Sulut’, semestinya inklusif dan terbuka untuk semua, termasuk pemerintah provinsi,” jelasnya. IOP






