Posyandu Desa Tondei Satu Jadi Garda Depan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Pencegahan Stunting

Motoling Barat, Minahasa Selatan — Pemerintah Desa Tondei Satu, Kecamatan Motoling Barat, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan Posyandu Terpadu yang digelar rutin.

Di bawah kepemimpinan Hukum Tua Meiwan Marentek, Posyandu ini tidak hanya melayani ibu dan anak, tetapi juga menjangkau lansia, remaja, serta menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting di desa.

Posyandu yang digelar ini menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar secara langsung dan mudah diakses. Layanan yang diberikan mencakup penimbangan balita, pemeriksaan ibu hamil, pemberian vitamin dan makanan tambahan, pengecekan kesehatan lansia, serta edukasi gizi bagi remaja.

“Kami ingin menjadikan Posyandu sebagai ruang sehat bagi seluruh kelompok umur, bukan hanya untuk ibu dan balita, tetapi juga bagi para orang tua lanjut usia, remaja, bahkan sebagai strategi penting dalam mencegah stunting,” ujar Hukum Tua Meiwan Marentek di sela kegiatan, Kamis (10/7/2025).

Pemerintah desa bekerja sama dengan kader kesehatan, petugas puskesmas, serta pendamping desa guna memastikan setiap warga mendapat pelayanan yang layak dan menyeluruh. Kegiatan ini pun berlangsung interaktif dengan edukasi tentang pola makan sehat, perawatan bayi, dan pentingnya deteksi dini pertumbuhan anak.

Menurut data dari kader Posyandu, tingkat partisipasi warga dalam kegiatan ini terus meningkat dari bulan ke bulan. Hal ini tidak lepas dari pendekatan persuasif yang dilakukan oleh pemerintah desa serta pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.

“Kami sangat terbantu dengan Posyandu ini. Anak saya rutin ditimbang, diberi vitamin, dan saya juga belajar tentang asupan gizi yang baik. Tidak hanya itu, orang tua saya yang sudah lansia pun ikut diperiksa tekanan darah dan kesehatannya,” kata Herna Mamesah , salah satu warga penerima layanan Posyandu.

Pemerintah Desa Tondei Satu juga menekankan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program pembangunan manusia yang berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan dalam penggunaan Dana Desa. Salah satu fokusnya adalah penanganan stunting, yang memerlukan deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang anak secara konsisten.

“Kami tidak ingin ada anak-anak Desa Tondei Satu yang tumbuh dengan gangguan gizi. Untuk itu, Posyandu ini harus terus digiatkan dan semua warga kami ajak untuk aktif datang,” tambah Hukum Tua Meiwan Marentek.

Melalui peran aktif Posyandu, Desa Tondei Satu menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan masyarakat bisa dilakukan secara dekat, ramah, dan berdampak besar. Ini menjadi contoh nyata bahwa membangun desa bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga membangun kualitas hidup manusia dari sisi kesehatan.

JM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *