Sorongan: Tanpa CEP, Mesin Politik Partai Golkar Sulut Bakal Mogok Ditengah Jalan

Sulut,PELOPORBERITA.ID  Dinamika Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) menjadi perbincangan hangat bagi pengamat politik, menjelang Musyawarah Daerah (Musda). 

Di tengah isu-isu yang digoreng oleh kelompok internal yang berseberangan, pengamat politik Sulut, Jeffrey Sorongan, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada sosok yang mampu menggantikan peran strategis Christiany Eugenia Paruntu (CEP) dalam menggerakkan mesin partai berlambang pohon beringin tersebut.

Menurut Sorongaan, posisi CEP dalam struktur dan gerak politik Partai Golkar Sulut tidak bisa diremehkan. 

Ia menyebut peran CEP sangat krusial, terutama dalam membangun konsolidasi dan memperkuat jaringan politik partai di tingkat akar rumput hingga elit.

“Peran Christiany Eugenia Paruntu dalam Partai Golkar Sulut sangat fundamental. 

Ia bukan hanya figur pemersatu, tetapi juga mesin penggerak utama partai,” ungkap Sorongan di rumah koopi kepada media ini, Senin (2/6/25).

Salah satu bukti nyata dari kontribusi CEP, lanjut Sorongan, adalah perannya dalam menggalang dukungan untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, Yulius Selvanus dan Victor Mailangkay, pada Pilkada tahun lalu. 

Dukungan Partai Golkar di bawah kendali CEP serta jejaring politik yang dimilikinya secara signifikan memperkuat basis suara pasangan tersebut hingga meraih kemenangan.

“Tanpa keterlibatan aktif CEP, sulit membayangkan bagaimana Golkar mampu memberikan kontribusi maksimal. 

Jaringan, reputasi, dan kepercayaan publik yang telah ia bangun selama ini menjadi modal sosial dan politik yang sangat berharga,” tambahnya.

Sorongan menyayangkan adanya omon-omon miring dari internal yang mempertanyakan capaian Golkar di bawah kepemimpinan CEP. 

Menurutnya, kritik-kritik tersebut tidak berdasar dan justru mengabaikan fakta-fakta objektif tentang prestasi dan dedikasi CEP selama memimpin partai.

“Saya menilai isu-isu yang dimainkan dari dalam partai adalah dinamika biasa, tetapi cenderung tidak berbasis data dan mengabaikan realitas. 

Faktanya, Pohon Beringin brtumbuh dan tetap menjadi partai yang dicintai masyarakat Sulut karena kerja-kerja nyata CEP,” ujarnya.

Ia pun menegaskan, “Tanpa CEP, mesin Partai Golkar di Sulut bisa mogok di tengah jalan. 

Ingat CEP ini adalah figur sentral yang menjaga stabilitas dan produktivitas partai.”

Selain kinerja politik, Sorongan juga menyoroti sisi kemanusiaan CEP yang selama ini menunjukkan kepedulian nyata kepada masyarakat. 

Hal inilah yang menurutnya menjadi alasan kuat mengapa Partai Golkar di bawah kendali CEP tetap mendapat tempat di hati masyarakat Sulut.

“CEP bukan hanya pemimpin politik, tapi juga ibu bagi rakyat Sulawesi Utara. 

Kepeduliannya tidak dibuat-buat, dan itu yang membuat masyarakat mencintainya,” pungkas Sorongan.

Dengan segala pencapaian dan komitmen tersebut, wacana pergantian CEP dinilai tidak hanya prematur, tetapi juga berisiko memicu disorientasi dalam tubuh partai. 

Dalam menghadapi Musda nanti, suara mayoritas masih tampak condong pada keberlanjutan kepemimpinan CEP sebagai poros kekuatan Partai Golkar Sulawesi Utara. (IOP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *