Sangihe, PELOPORBERITA.ID — Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara, Handiyana, melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) selama dua hari di Kabupaten Kepulauan Sangihe, sebagai tindak lanjut atas banyaknya titik longsoran yang terjadi di wilayah tersebut.
Kegiatan Monev yang berlangsung pada 20 hingga 21 Mei 2025 ini dilakukan untuk meninjau langsung kondisi infrastruktur jalan nasional yang terdampak bencana longsor. Dalam kunjungan kerja ini, Handiyana didampingi oleh Kepala Satuan Kerja (Kasatker) PJN Wilayah III Provinsi Sulawesi Utara, Christman, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.1, Henry Pangkey, serta sejumlah staf teknis.
“Kondisi geografis Sangihe yang rawan longsor, terutama saat musim hujan, memerlukan perhatian serius dalam aspek penanganan infrastruktur jalan. Kami ingin memastikan penanganan darurat dan jangka panjang berjalan sesuai standar teknis dan kebutuhan masyarakat,” ujar Handiyana di sela-sela peninjauan lapangan.
Tim BPJN Sulut menyusuri sejumlah ruas jalan nasional yang terkena dampak longsor, mencatat kerusakan, serta berdiskusi dengan pihak pelaksana di lapangan mengenai progres dan hambatan pekerjaan perbaikan. Selain itu, evaluasi terhadap efektivitas desain penanganan sementara dan rencana permanen juga menjadi fokus utama selama kegiatan berlangsung.
Pihak BPJN Sulut menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan cepat tanggap dalam menghadapi kondisi darurat di wilayah kepulauan. Hasil monitoring ini nantinya akan menjadi dasar rekomendasi teknis untuk penanganan lebih lanjut, baik dari sisi perencanaan maupun penganggaran.
Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat dan pemerintah daerah setempat, yang berharap kehadiran pemerintah pusat melalui BPJN dapat mempercepat pemulihan konektivitas dan mobilitas di wilayah perbatasan tersebut. (RED)