JAKARTA,- Peloporberita.id- Perayaan Misa Hari Raya Tahun Baru Imlek yang digelar di Gereja Paroki Hati Kudus Kramat, pada Minggu (11 / 2/ 2024), kali ini berlangsung dengan khidmat dan dalam suasana penuh berkah.
Perayaan dan Ibadah Misa Imlek dimulai dengan perarakan dari pintu masuk utama diiringi putra dan putri altar, prodiakon serta 4 Pastor yang akan memimpin Misa bahasa Mandarin.
Iring-iringan prosesi diawali oleh tarian dari anak anak ASAK (Ayo Sekolah Ayo Kuliah). Seluruh ornament kental dengan warna merah yang identik dengan Budaya Tionghoa.
Misa dipimpin oleh Pastor Gregorius Pontus OFM dan Pastor Widiaryoso OFM. Untuk menambah semarak Ibadat Misa didukung oleh Paduan Suara dari wilayah 3.
Secara virtual, Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo berikan pesan Gembala yang disajikan melalui layar video.
Secara garis besar, Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyampaikan pesan tentang pentingnya saling membantu sesama di kehidupan sosial serta menyambut suka cita masa pra paskah yang bertepatan hari pemungutan suara Pemilu 2024.
Dikatakan Uskup Agung Jakarta, Ignatius kardinal Suharyo, pada hari Rabu agung 14 Februari 2024, kita memasuki masa pra paskah.
“Masa pra paskah adalah waktu khusus, waktu untuk mensyukuri kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Waktu untuk menyadari kita di hadapan tuhan dan kembali kepada jati diri kita sebagai murid-murid Yesus,” ucap Uskup Agung, Suharyo.
Masa pra paskah, lanjut Uskup Agung Jakarta, akan bermuara pada pekan suci saat kita diajak untuk mengikuti Yesus memasuki hari-hari terakhir hidupnya di dunia ini.
“Menjalani sengsara, wafat demi kasihnya yang begitu besar kepada dunia. Dan akhirnya bangkit agar kita dapat merasakan kasih Allah kepada kita dan dunia, salah satu syarat yang menentukan adalah dengan pengenalan akan jati diri kita yang benar di hadapan tuhan,” sambungnya
Sebagai murid-murid Yesus Kristus, kata Uskup Agung, kita akan selalu tergerak oleh rasa belas kasihan ketika melihat penderitaan orang lain.
“Kita dinasehati oleh Santo Paulus, jadilah pengikutku sama seperti seperti aku sebagai pengikut Yesus Kristus. Itu berarti kita diajak untuk melakukan segala sesuatu apapun itu demi kemuliaan tuhan,” ungkapnya.
“Dengan demikian, maka kasih Allah akan semakin tersebar luas,” imbuh Uskup Agung, Suharyo.
Sabda Tuhan itu dapat menjadi menginspirasi untuk mendalami dan mewujudkan aksi nyata semangat solidaritas dan subsideritas yang menjadi perhatian khusus kita sebagai umat katolik keuskupan Agung Jakarta pada tahun 2024.
Solidaritas dan subsideritas adalah cara bertindak menciptakan kesejahteraan bersama yang berlandaskan pada ras hormat terhadap martabat manusia yang luhur.
Solidaritas, kata Uskup Agung Suharyo, adalah ikatan-ikatan yang mempersatukan semua orang dan kelompok-kelompok sosial satu sama lain. Ruang yang diberikan kebebasan kepada umat manusia demi perkembangan bersama, tempat semua orang berbagi dan berperan serta.
Prinsip solidaritas menunjukan sifat sosial setiap pribadi manusia. Kesetaraan semua orang dalam martabat dan hak-haknya. Solidaritas merupakan ketetapan hati yang kokoh untuk membaktikan diri demi kesejahteraan bersama.
“Artinya, demi kebaikan semua orang dan setiap individu-individu. Karena kita semua bertanggung jawab untuk semua orang,” katanya.
Solidaritas mengingatkan keberpihakan kepada saudara dan saudari kita yang miskin dan kurang beruntung. Lewat gerakan individu maupun inisiatif kolektif untuk menciptakan struktur sosial politik dan ekonomi yang lebih adil dan bersaudara.
Sementara itu, arti dasar subsidieritas adalah memberi bantuan. Prinsip subsidieritas untuk menjelaskan tugas dari tingkat yang lebih tinggi untuk membantu tingkat yang lebih rendah.
Setelah perayaan Misa Imlek, di pintu utama Pastor dan umat yang bertugas memberikan Jeruk dan angpau bagi semua umat yang hadir dalam perayaan tersebut.
Makna jeruk saat Imlek sering dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat Tionghoa. Biasanya, mereka menyajikan buah jeruk saat perayaan Imlek dalam rangka menyambut Tahun baru Cina.
Jeruk menjadi makanan penting yang harus selalu ada saat Imlek.
Adapun Gereja Paroki Hati Kudus Kramat merupakan gereja Katolik yang terletak di Kramat Raya no 134, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Jakarta. Gereja ini berada dalam naungan Keuskupan Agung Jakarta dan didedikasikan kepada Hati Kudus Yesus.
Pewarta Hans montolalu