Festival Budaya Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Unsrat Sukses Di Gelar

Berita137 Dilihat

SULUT, Peloporberita.id — Pelaksanaan Festival Budaya Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 Inbound Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) sukses diselenggarakan pada Rabu (26/06/2024).

foto Istimewa

Adila Farhah Nursiyfah sebagai ketua pelaksana menyebutkan makna dari Abiwara Pinaesaan sebagai tema Festival Budaya PMM 4 yaitu keberagaman yang menyatukan perbedaan.

“Mengusung dari namanya Abiwara Pinaesaan, lebih ke keberagaman yang menyatukan perbedaan, walaupun banyak budaya. Jadi harapannya, dari tema menyatukan keberagaman ini bisa jadi kenang-kenangan di PMM Unsrat,” jelasnya.

Tambahnya, “apalagi maskotnya kota Manado kan Burung Manguni, yang artinya kabar baik di Manado. Nah, diharapakan PMM 4 Unsrat memberikan kesan baik lah untuk terakhir atau perpisahan.”

Festival Budaya merupakan program kerja dari modul Nusantara yang bertujuan untuk mengenalkan berbagai suku dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

“Jadi tujuan dari festival budaya ini sebenarnya salah satu program kerja dari modul Nusantara atau bagian dari modul Nusantara. Tapi, di sisi lain festival budaya juga untuk mengenalkan budaya masing-masing dari daerah asal kita, jadi banyak menampilkan tarian-tarian lainnya untuk dikenalkan. Yang berfokus dari suku-suku lain dan tidak hanya dari Manado saja, tapi kita ada juga tampilin dari Kabasaran,” tuturnya.

Ia juga berharap dengan adanya festival budaya ini, semakin banyak orang yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan mengenal berbagai suku di Indonesia.

“Harapannya yang pertama untuk menjunjung tinggi nilai toleransi, kedua semoga semakin banyak orang tau suku-suku di Indonesia. Karena untuk mahasiswa PMM sendiri, aku juga baru tau ada suku Manggarai, jadi biasanya kita ga asingnya sama suku Jawa maupun suku Sunda. Di Manado juga ternyata masih banyak berbagai macam suku-suku, jadi harapnya bisa memberikan representasi dari Indonesia,” ungkap Adila.

Syifaturrobbani Maeda Atmadja, kepala suku PMM 4, mengungkapkan kesan dan pesannya selama berkuliah di Unsrat.

“Kesan saya ketika kuliah di Unsrat, saya merasakan banyak sekali perbedaan dengan kampus asal saya di Jawa. Karena memang kampus asal saya itu swasta sedangkan yang di Unsrat itu negeri, jadi emang beberapa stakeholder emang berbeda,” jelasnya.

Lanjutnya, “yang paling terkesan bagi saya yaitu kota Manado itu terkenal dengan keindahannya, terlebih lagi kotanya dekat dengan laut, apalagi kalau sore saya sering kep inggir pantai melihat sunset. Kalau Unsrat sendiri itu lebih ke dosennya yang asik dan juga mudah bergaul.”

Turrobbani berharap kepada semua anggota PMM 4 Unsrat agar kedepannya dapat bertemu kembali.

“Harapan saya untuk teman-teman PMM semua, semoga kedepannya kita dapat dipertemukan kembali, walaupun memang kita di sini nggak lama, hanya 5 bulan aja,” harap Atmadja

Donald Audy (*) dilansir actadiurna.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *